Di pesisir ini,aku bagai seekor ketam..
Merangkaki pasir,menolak kekalahan..
Mungkin kau berada di pantai yang lain.. Aku tak tau..
Tapi pasti tak ku cium sengit bau keringat mu..
Di laut ini,aku bagai sebuah sampan..
Timbul tenggelam di permainkan gelombang..
Mungkin kau berada di laut yang lain.. Aku tak jelas...
Tapi nyanyianmu merdu ku dengar dari angin ke angin..
Aku bukan pencemburu,tapi tengoklah wilayahmu..
Meski sebentar,jarak, waktu bukanlah permainan..
Tempat kita berlaga,mencari siapa sang pemenang..
Lalu melengos,menampik uluran persaudaraan..
Jarak bukanlah jalan aspal dan lorong kelam..
Jarak bukan pula gedung beton dan perkampungan..
Dimana kita sama -sama menatap bulan..
Dalam bahasa yang berlainan..
Jarak adalah ketika kita jadi Si Malin Kundang..
Yang tak tau : Mana Batu,Mana Hati Kemanusiaan.......!!!
Merangkaki pasir,menolak kekalahan..
Mungkin kau berada di pantai yang lain.. Aku tak tau..
Tapi pasti tak ku cium sengit bau keringat mu..
Di laut ini,aku bagai sebuah sampan..
Timbul tenggelam di permainkan gelombang..
Mungkin kau berada di laut yang lain.. Aku tak jelas...
Tapi nyanyianmu merdu ku dengar dari angin ke angin..
Aku bukan pencemburu,tapi tengoklah wilayahmu..
Meski sebentar,jarak, waktu bukanlah permainan..
Tempat kita berlaga,mencari siapa sang pemenang..
Lalu melengos,menampik uluran persaudaraan..
Jarak bukanlah jalan aspal dan lorong kelam..
Jarak bukan pula gedung beton dan perkampungan..
Dimana kita sama -sama menatap bulan..
Dalam bahasa yang berlainan..
Jarak adalah ketika kita jadi Si Malin Kundang..
Yang tak tau : Mana Batu,Mana Hati Kemanusiaan.......!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar